Rabu, 30 April 2014

MEDIA PEMBELAJARAN, BAHAN AJAR DAN SUMBER BELAJAR AUDIO

A.   SEJARAH PERKEMBANGAN AUDIO
   1.     Sejarah Radio
Radio ditemukan oleh G, Marconi pada tahun 1896 untuk mengirim dan menerima suara atau pesan tanpa menggunakan kabel. Dengan teknik tersebut suara manusia dapat disiarkan melalui radio. Radio merupakan alat komunikasi untuk menerima dan mengirim pesan dengan sistem gelombang suara melalui udara.
Pada tahun 1901, radio temuan Marconi mengirim sinyal kode menyebrangi Samudra Atlantik dari Inggris ke Newfoundland. Selama satu dekade hingga 1912, ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio pertama.
Sekitar tahun 1900, para penemu mencoba mengembangkan alat yang dinamakan “vacuum tube” yang digunakan untuk mendeteksi dan memperluas sinyal radio. Lee de forest, seorang penemu dari Amerika mempatenkan lampu Vakum temuannya yang dikenal dengan triode atau audion pada tahun 1907.
Pada tahun 1918, Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia mengembangkan alat penerima gelombang radio, yang biasa disebut Super heterodyne circuit. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada.
Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal ’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio, dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika, NASA


    2.     Sejarah Audio Cassete Tape Recorder
Sejak ditemukan alat perekam suara oleh Thomas A. Edison tahun 1877, berkembanglah alat perekam suara berupa piringan hitam, akibat perkembangan teknologi dibidang elektronik, optic dan magnetik sehingga ditemukan alat perekam suara yang lebih praktis, yaitu melalui pita magnetik yang disebut kaset.
Karena dalam merekam menggunakan kaset sehingga alat tersebut dinamakan Audio Cassete Tape Recorder (ACR). Alat phonograph merupakan ujung tombak penemuan teknologi audio di mana suara sudah bisa direkam ke dalam suatu alat. Dengan tabung silinder (wax cylinder) yang dibungkus oleh material yang halus seperti lilin yang merupakan media untuk dapat merekam suara ke dalam satu media. Untuk melakukan play back, diperlukan alat yang seperti jarum pada phonograph yang diguratkan pada silinder tadi, dan akan menghasilkan getaran yang secara mekanik akan menghasilkan suara pada corong phonograph.
Magnetic recording diperkenalkan oleh Valdemar Poulsen dengan menggunakan telegraphone pada tahun 1898. Dengan menggunakan kekuatan magnet, media yang bergerak secara. konstan dengan kecepatan yang konstan pula melewati “head” perekam. Sinyal elektrik yang secara analog menjadi suara yang ingin direkam, melewati head tadi dan menghasilkan pola magnet yang serupa dengan sinyal yang menghasilkan suara yang lebih baik dari teknologi sebelumnya.
Tape Recorder mulai dikembangkan di Jerman tahun 1932. Titik awalnya pada saat hari Natal 1932, di mana British Broadcasting Corporation kali pertama digunakan para profesional untuk situasi tertentu. Pita yang semakin kecil dengan suara stereo yang sudah baik, membuat para seniman musik sudah dapat melakukan rekaman dengan dukungan alat yang sudah makin ringkas. Di akhir tahun 1990-an, digital recording sudah mulai menjadi standar industri rekaman. Dan kini, di era milenium, semuanya semakin mudah, ringkas, canggih, dan praktis. Perangai pita rekaman yang tadinya besar bukan main sudah diringkas rnenjadi harddisk dan corong phonoautogruph disulap menjadi speaker dengan teknologi kinetik yang canggih.




B.   MEDIA PEMBELAJARAN, BAHAN AJAR DAN SUMBER BELAJAR AUDIO
    1.     Radio Sebagai Media Pembelajaran, Bahan Ajar Dan Sumber Belajar
A.     Radio sebagai sumber belajar
Dewasa ini pemerintah telah mencanangkan wajib belajar Sembilan Tahun untuk meningkatkan kualitas SDM. Sehubung dengan itu, melalui Pustekkom telah melaksanakan program siaran radio untuk pendidikan secara periodik. Dalam  pelaksanaan radio untuk program Belajar Jarak Jauh dikoordinir oleh kepala-kepala Pustekkom daerah tingkat I, melalui siaran RRI ataupun radio swasta lainnya. Untuk melengkapi program siaran radio tersebut kepada para peserta tetap diberikan bahan-bahan-bahan penyerta baik berupa buku maupun kaset.
Dalam penyusunan naskah program radio, ditentukan adanya:
1.      Kompetensi yang akan dicapai.
2.      Bahan yang akan disiarkan.
3.      Sasaran yang mendengarkan program tersebut.
4.      Kemampuan penyusun program.
5.      Fasilitas yang tersedia Format Program Audio.

Untuk menyusun naskah program terdapat beberapa format program radio pembelajaran antara lain:
a.      Single Voicing (suara tunggal) , yaitu pesan yang disampaikan oleh suara tunggal atau dilakukan oleh seseorang saja. Untuk menyusun format tunggal harus digunakan bahasa lisan tidak terlalu  dan kedengaran ramah. Dalam suara tunggal terdapat juga suatu narasi.
b.      Format dialog, yaitu pesan yang disampaikan lewat program dilakukan dengan percakapan antara dua orang atau lebih, sehingga lebih mudah dimengerti. Agar program radio dalam bentuk dialog mudah dimengerti harus memperhatikan cara orang berbicara mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, bercakap-cakap sesuai dangan kehidupan sehar- hari.
c.        Magazine Program (program majalah),yaitu program siaran lewat radio yang terdiri dari berbagai topik, dalam bentuk percakapan, sanjak, ceritera, atau lagu.
Bahan untuk proran majalah bersumber dari:
1.      Wawancara pihak-pihak yang berkompeten
2.      Bersumber dari majalah atau surat kabar
3.      Rekaman, pidato
4.      Cerita pendek atau novel
5.      Drama atau music khusus
6.      Sumber-sumber buku lain yang dianggap layak

d.      Feature, yaitu program terarah pada suatu tema sehingga dalam seluruh acara program tersebut hanya untuk membahas tema yang disajikan. Tujuan program feature lewat radio yaitu untuk memberikan pendapat dengan melalui suara baik di studio maupun diluar studio, baik secara langsung maupun dalam bentuk tanya jawab dan diskusi.
e.       Drama, yaitu bentuk program siaran radio dalam bentuk drama radio. Drama radio hanya berupa suara yang menyajikan cerita seolah-olah si pelakunya sedang main drama. Agar program siaran bentuk drama radio dapat berjalan lancar akan perlu dibuat siaran seperti drama yang diiringi musik dan sound effect (efek suara).

B.     Langkah-langkah pengunaan radio sebagai media, bahan dan sumber belajar
Yang harus diperhatikan apabila guru memanfaatkan radio sebagai media, bahan dan sumber belajar antara lain:
a.      Langkah persiapan
1.      Menjelaskan kompetensi yang diinginkan setelah anak mengikuti siaran radio.
2.      Menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa selama mendengarkan radio.
3.      Memeriksa segala peralatan yang akan dipergunakan.
4.      Melengkapi bahan-bahan yang diperlukan selama siaran.
b.      Langkah pelaksanaan
1.      Siswa mendengarkan sambil mencata hal-hal yang dianggap perlu
2.      Menjaga agar kondisi ruangan tetap memungkinkan siswa dapat mendengar dengan baik
3.      Membantu siswa agar jangan sampai lupa dengan tugas yang direncanakan
c.       Langkah tindak lanjut
1.      Mengadakan evaluasi dengan cara mengadakan tanya jawab diskusi atau merangkum kembali hasil yang telah diperolehnya.
2.      Beritahukan hasil evaluasi kepada siswa dengan cara mngembalikan hasil rangkuman siswa atau mengoreksi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
3.      Merencanakan program kegiatan berikutnya berdasarkan kesepakatan guru dan siswa.

C.     Manfaat radio
a.       Memperoleh berita yang mutakhir
b.      Beritanya aktual meliputi ekonomi, politik, sosial, budaya yang diajarkan disekolah
c.       Informasi yang disiarkan lewat radio kemungkinan tidak diajarkan disekolah
d.      Informasi yang disiarkan lewat radio realistik, dapat mempengaruhi emosi dan imajinasi dan menarik perhatian.
D.    Kelemahan radio sebagai media pendidikan
a.       Siaran radio bersifat komunikasi satu arah, sehingga para pendengar radio tidak dapat memberikan satu balikan secara lanngsung.
b.      Jadwal siaran seringkali tidak sesuai dengan waktu kelonggaran pendengar.
c.       Adanya gangguan teknis sehinnga siaran radio tersebut terganggu.


    2.     Program Audio Cassete Tape Recorder
A.     Manfaat Audio Cassete Tape Recorder
a.       Dapat untuk merekam dan menampilkan kembali (playback) serta dapat menghapusnya apabila tidak diperlukan.
b.      Dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutahan.
c.       Dapat dipergunakan sewaktu-waktu sesuai jadwal atau keperluan mendadak.
d.      Dapat dibawa kemana-mana, dan mudah mempergunakannya
e.       Hasilnya mudah untuk digandakan

B.     Penggunaan rekaman kaset suara
Rekaman kaset suara cocok untuk dipergunakan dalam mata pelajaran:
a.       Bahasa, terutama untuk pelajaran bahasa asing, misalnya ucapan-ucapan yang benar sehingga siswa tidak melakukan kesalahan dalam pengucapan kata-kata.
b.      Seni suara, dengan rekaman kaset suara siswa dapat lebih mudah mengikuti lagu yang sedang diajarkan demikian pula untuk seni musik.
c.       Seni tari, biasanya dalam pelajaran seni tari perlu diiringi dengan lagu-lagu atau music pengiring. Agar tidak terlalu repot lagu pengiring tersebut perlu direkam sehingga penari dapat menyerasikan gerakan tarian dengan musik pengiringnya.
d.      Pembacaan puisi. Selain untuk mengiringi pembacaan puisi, teknik-teknik pembacaan puisi pun perlu juga direkam sehinnga siswa mudah untuk mempelajari puisi tersebut terutama dalam hal tekanan-tekanan suara, lambat-cepatnya suara serta gaya dan volume suara.
e.       Untuk keperluan atau rapat. Agar diskusi dapat dirangkuman dengan baik maka pada saat berdiskusi atau sidang yang lain sebaliknya direkam, sehingga setelah diskusi selesai rekaman tersebut dapat diulang kembali untuk dirangkum.
f.       Seni drama.  Kaset rekaman suara sangat bermanfaat untuk, pelajaran seni dramanya, baik berupa lagu-lagu untuk mengiringi drama maupun untuk seni dramanya itu sendiri terutama dalam hal gaya bahasa, volume suara, tekanan suara ataupun gaya bicara.
g.      Sebagai pengiring slide. Biasanya dalam slide tidak terdapat rekaman suara. Untuk itu guna melengkapi slide tersebut perlu adanya penjelasan-penjelasan yang direkam lewat kaset suara.

2 komentar:

  1. The Best 10 Gambling Sites for 2021
    Best Gambling Sites · 1. Red Dog – Best Overall 실시간 바카라 사이트 Casino · 2. InterTops 스포츠 무료중계 – Best Variety 대딸 야동 of Casino 스포츠 분석 사이트 Games and Betting · 3. Betway – Best 실시간 배당

    BalasHapus
  2. Casino of the Year 2019: Netent Gaming - KLH
    Check out the latest casino 과천 출장마사지 of the 수원 출장샵 year 사천 출장마사지 2019 광주 출장마사지 and top Netent casinos here. The slots have been developed on different slots, including Mega 계룡 출장마사지 Joker,

    BalasHapus