Rabu, 30 April 2014

MEDIA PEMBELAJARAN, BAHAN AJAR DAN SUMBER BELAJAR TIGA DIMENSI VISUAL NON PROJECTABLE



Yang dimaksud dengan media tiga dimensi visual non PROJECTABLE yaitu media yang dapat diamati dengan indera penglihatan,mempunyai ukuran panjang,lebar,tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume ( berbentuk isi ). Sedangkan pemanfaat media tersebut tidak perlu dengan menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat.
Beberapa media yang termasuk media tiga dimensi visual non PROYEKTOR. Antara lain:


1.        Objek atau Benda yang sebenarnya
Yang dimaksudkan dengan objek di dalam media pembelajaran yaitu benda yang sebenarnya. Benda yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran.
Sebagai contoh dalam pelajaran IPA, guru menerangkan tentang jagung atau papaya, maka guru dapat membawa jangung atau papaya ke dalam kelas untuk di terangkan kepada siswa. Dari jagung atau papaya tersebut guru dapat menerangkan bagian demi bagian kulit, biji, tongkol dan sebenarnya. Dengan  demikian siswa dapat mengamati sang benda yang sebenarnya
1.        Menggunakan benda-benda yang akan diterangkan dibawa masuk ke dalam kelas, dan atau
2.        Siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati benda-benda yang sebenarnya dengan jalan:
a.         mengadakan observasi
b.         mengadakan percobaan
c.         mengadakan widyawisata

Dengan cara-cara tersebut diatas kiranya siswa lebih termoivasi, dapat mengamati kontek langsung terhadap benda/situasi dan dimungkinkan munculnya perubahan sikap-sikap antara lain; kerja sama, kehati-hatian dan rasa tanggung jawab.
2.      Model atau Benda Tiruan
Yang di maksud dengan MODEL sebagai media pembelajaran adalah BENDA TIRUAN HAMPIR MENYERUPAI BENDA ASLINYA. Dala pembelajaran dapat dipergunakan model karena banyak, factor antara lain adanya faktor karena kemungkinan benda aslinya tidak ad dan faktor lain dianggap lebih menguntungkan ketimbang menggunakan benda aslinya.
Sebagai contoh: dalam pelajaran biologi guru harus menerangkan tentang bagaimana seseorsng dapat mendengar atau melihat. Meskipun kita punya telinga dan mata namun tidak memungkinkan mengguna-kan telinga atau mata kita sebagai media. Agar guru dapat menerangkan tentang lebih jelas maka ia menggunakan benda tiruan yang bentuknya mirip seperti telinga dan mata. Media yang demikian dinamakan model. Untuk mengetahui orang-orng yang terdapat di dalam tubuh manusia , guru juga dapat menggunakan media pembelajaran model

Ø   Manfaat penggunakan model
a.         Dapat Bila benda aslinya memang tidak ada, atau karena terlalu jauh sehingga tidak memungkinkan didatangi atau dibawa kedalam kelas , sehingga dapat digantikan dengan model.
b.         Untuk mengatasi keterbatasan pengamatan manusia. Artinya karena terlalu kecil    rumitnya obyek yang di pelajari atau sebaliknya karena terlalu besarnya obyek yang di pelajari maka hal tersebut dapat di atasi dengan penggunaan model, dan
c.         Untuk mengatasi ketenangan waktu artinya bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi di suatu tempat atau lokasi ,yang tidak memungkinkan dilihat ,dapat di buat model-model kejadian. Model yang menggambarkan peristwa masa lalu diorama.

Ø   Macam-macam bentuk model
Minimal 5 bentuk model :
a.         Model sederhana , yaitu model yang di buat cukup sederhana , tidak terlalu mendetai dan rumit, yang pentng dapat mewakili benda asli.
b.         Model perbandingan , yaitu model yang di buat betul-betul memperhatikan perbandingan yang sesuai. Model tersebut mempunyai ukuran akurat dan sebanding dengan benda aslinya.perbandingan antra pnjang,lebar,tinggi atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu sebanding  sebagai contoh model perencanaan suatu bangunan/market,maka ukuran perbandingan yang di gunakan harus betul-betul di gunakan.
c.         Model irisan.yaitu model yang menggambarkan bagian-bagian  dalam dari struktursuatu obyek.Sebagai contoh adalah model irisan kulit manusia,model irisan lapisan-lapisan kulit bumi,model irisan gunung berapi.
d.      Model lapangan,yaitumodel yang menggambarkan suatu lokasi yang membentang/melebar dari suatu wilayah.
Model lapangan di manfaatkan untukn suatu kepentingan proyek yang memerlukan lokasi luas,sehingga dari model tersebuttampak adanya perencanaan  tata letak antra gedung satu dengan gedung atau obyek-obyek lain dapat di ketahui.
e.       Model susun,yaitu  model yang menggambarkan suatu obyek dimana.bagian-bagian dari obyek tersebut dapat di lepas dan disusun  kembali.Tujuan bagian –bagian tersebut dapat dilepas adalah untuk memperjelas tentang obyek tersebut.Dan bila sudah selesai dapat disusun kembali.


3.      Mock Up
Mock up atau alat-alat tiruan sederhana hamper sama (mirip) seperti model yang disederhanakan. Mock up atau alat tiruan sederhana dimaksudkan adalah tiruan dari benda sebenarnya dan di pilih bagian-bagian yang penting untuk disederhanakan agar memudahkan  untuk dipelajarinya.Misalnya sebagai contoh dari media sederhana adalah jarn dari karton dimana jarum penunjuk,dapat diputar-putar.Dengan demikian  ia dapat difungsikan sebagai benda yang sebenarnya.
         
·      Manfaat digunakannya mock up antara lain:
a.       Siswa mengetahui proses perubahan yang terjadi
b.      Dapat melatih ketrampilan karena tidak hanya melihat tetapi mencobanya.
c.       Membangunkan  motivasi untuk membuat dan meniru obyek yang dipelajari secara sederhana.

4.        Peta Timbul
a.       Pengertian
Peta timbul adalah peta datar yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, sehingga bentuknya hampir sama dengan model lapangan yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang dilengkapi dengan dataran tinggi,dataran rendahnya gunung,sungai dan lain sebagainya.
Dengan melihat peta timbul siswa dapat menggambarkan tentang geografi suatu wilayah.Gambaran     tanah yang terjual,pantai yang suram,gunung yang tinggi,sungai yang dalam, sawah dengan teras-seringnya dan lainnya.peta timbul meskipun lebih megacu pada mata pelajaran geografi,namun secara terintegrasi dapat dikembangkan nilai-nilai kognitif,efektif dan pisikomotor .Dengan tidak lupa mengembangkan  aspak-aspek lain misalnya,kerja sama,ketrampilan,keindahan,dan tanggung jawab.serta       menghubungkannya dengan mata pelajaran lain.
Misalnya: matematika,ekonomi,kependudukan.sosial-budaya,dlsb.
          
·         Pembuatan peta timbul
Peta timbul dapat dibuat kerjasama/kelompok siswa di bimbing oleh guru.
Bahan-bahan yang diperlukan  antra lain:
Bahan pokok:
a.         Papan alas dapat dari triplek,papan kayu,atau bahan yang dapat di gunakan sebagai alas.
b.         Kertas Koran dan atau serbuk gergaji
c.         Lem kanji atau lem kayu
d.        Cat warna yang digunakan
e.         Peralatan seperlunya seperti gergaji,hamar kecil,gunting,pensil,paku,kuwas,dlsb.
f.          Peta dasar yang akan dibuat sebagai pola pada peta timbul.
     
·         Proses Pembuatan.
1.      Rendam kertas Koran yang telah disobek-sobek  selama tiga atau empat jam sehingga menjadi lunak.
2.      Siapkan papan sebagai alas ukuran disesuaikan,minimal 1 m x 0,75 m atau sebanding dengan peta dasar
3.      Sobekan kertas Koran yang telah direndam ditumbuk,dan diaduk-aduk dengan lem kanji dicampur sedikit dengan lem kayu sampai menyerupai bubur
4.      Untuk mempermudah penempelan bubur kertas Koran,papan yang digunakan alas dapat digambarkan  dan diberi paku-paku  agar bubur kertas Koran dapat menempel  lebih kuat
5.      Mulailah menempelkan bubur kertas Koran sesuai dengan gambar pada peta dasar. Jangan lupa bentuk-bentuk lakukan untuk,dataran rendah,dataran tinggi,gunung,sungai dan lain sebagainya.
6.      Perlu dikeringkan tetapi jangan dijemur dibawah terik matahari,dapat menyebabkan retak-retak pada peta.
7.      Setelah kering tinggal memberikan warna dengan cat sesuai.dengan simbol warna masing-masing ,misalnya biru untuk laut,hijau untuk daerah pertanian atau hutan,coklat untuk pegunungan,biru tua untuk laut yang dalam dan lain sebagainya.

 

5.         Globe
Globe atau bola dunia adalah model yang menggambarkan bumi. Pada permukaan globe tergambar letak suatu lokasi wilayah dari berbagai Negara. Oleh karena itu globe  termasuk model perbandingan. Pemakai globe pertama pada abad ke dua puluh,yaitu Gerbert yang dikenal sebagai Paus Silvester II.

·         Tujuan penggunaan globe
a.       Membantu siswa untuk mempermuda mempelajari letak-letak suatu wilaya di bumi.
b.      Menggambarkan bahwa bumi itu bulat
c.       Skala yang terdapat pada globe sangat kecil
d.      Penggunaan globe diperuntukkan bagi kelas-kelas besar ( kelas 4 SD ke atas )


6.         Standard lembar balik
Sebenarnya standar lembar balik adalah  media dua dimensi karena gambar-gambar yang di pasang pada kertas merupakan gambar dua dimensi. Karena gambar-gambar tersebut merupakan gambar seri yang berhubungan maka untuk kelangsungan cerita setiap gambar harus dibalik. Untuk menggantungkan gambar-gambar tersebut dibuat standar.
Dengan digunakannya standar tempat berdiri maka standar lembar digolongkan dalam media tiga dimensi.
·           Teknik pembuatan standar lembar balik:
a.    Persiapan gambar seri yang akan di sajikan sesuai dengan urutan informasi
b.    Gambar disusun dikertas sesuai dengan urutan di masukan pada ring yang terdapat pada standar.
c.    Ukuran gambar dan standar di sesuaikan dengan kebutuhan
d.   Agar standar dapat berdiri kuat dibuat kaki berempat.
·         Cara penggunaan standar balik:
a.    Susunlah lembar gambar-gambar atau pesan-pesan yang di sampaikan secara berurutan sesuai dengan isi pembelajaran.
b.    Pada saat penyajian guru tinggal membalik gambar tersebut sampai ke bagian standar
c.    Alat yang diperlukan untuk membantu adalah tongkat penunjuk yang kecil dan panjang sehingga tidak mengganggu pandangan siswa.


7.         Specimen
·      Pengertian
Specimen artinya barang contoh, yaitu baran-barang asli yang di jadikan sebagai contoh untuk mewakili benda asli yang sebenarnya. Dengan adanya specimen siswa mengetahui bagian dari bendanya yang mungkin tidak terdapat didaerahnya, sehingga mereka tidak merasa asing lagi terhadap benda tersebut.
Jenis-jenis specimen
1.      Specimen benda masih hidup.
2.      Specimen benda yang sudah mati.
3.      Specimen benda tidak hidup.
4.      Specimen identitas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar