Yang
dimaksud dengan media tiga dimensi visual non PROJECTABLE yaitu media yang
dapat diamati
dengan indera penglihatan,mempunyai ukuran panjang,lebar,tinggi sehingga media
tersebut mempunyai volume ( berbentuk isi ). Sedangkan pemanfaat media tersebut
tidak perlu dengan menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat.
Beberapa
media yang termasuk media tiga dimensi visual non PROYEKTOR. Antara lain:
1.
Objek
atau Benda yang sebenarnya
Yang
dimaksudkan dengan objek di dalam media pembelajaran yaitu benda yang
sebenarnya. Benda yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran.
Sebagai
contoh dalam pelajaran IPA, guru menerangkan tentang jagung atau papaya, maka
guru dapat membawa jangung atau papaya ke dalam kelas untuk di terangkan kepada
siswa. Dari jagung atau papaya tersebut guru dapat menerangkan bagian demi
bagian kulit, biji, tongkol dan sebenarnya. Dengan demikian siswa dapat mengamati sang benda
yang sebenarnya
1.
Menggunakan benda-benda
yang akan diterangkan dibawa masuk ke dalam kelas, dan atau
2.
Siswa dibawa keluar
kelas untuk mengamati benda-benda yang sebenarnya dengan jalan:
a.
mengadakan observasi
b.
mengadakan percobaan
c.
mengadakan widyawisata
Dengan cara-cara tersebut
diatas kiranya siswa lebih termoivasi, dapat mengamati kontek langsung terhadap
benda/situasi dan dimungkinkan munculnya perubahan sikap-sikap antara lain;
kerja sama, kehati-hatian dan rasa tanggung jawab.
2. Model
atau Benda Tiruan
Yang di maksud dengan MODEL sebagai media pembelajaran
adalah BENDA TIRUAN HAMPIR
MENYERUPAI BENDA ASLINYA. Dala pembelajaran dapat dipergunakan model karena
banyak, factor antara lain adanya faktor karena kemungkinan benda aslinya tidak
ad dan faktor lain dianggap lebih menguntungkan ketimbang menggunakan benda
aslinya.
Sebagai contoh: dalam pelajaran biologi guru harus
menerangkan tentang bagaimana seseorsng dapat mendengar atau melihat. Meskipun
kita punya telinga dan mata namun tidak memungkinkan mengguna-kan telinga atau
mata kita sebagai media. Agar guru dapat menerangkan tentang lebih jelas maka
ia menggunakan benda tiruan yang bentuknya mirip seperti telinga dan mata.
Media yang demikian dinamakan model. Untuk mengetahui orang-orng yang terdapat
di dalam tubuh manusia , guru juga dapat menggunakan media pembelajaran model
Ø
Manfaat penggunakan
model
a.
Dapat Bila benda aslinya
memang tidak ada, atau karena terlalu jauh sehingga tidak memungkinkan
didatangi atau dibawa kedalam kelas , sehingga dapat digantikan dengan model.
b.
Untuk mengatasi
keterbatasan pengamatan manusia. Artinya karena terlalu kecil rumitnya obyek yang di pelajari atau
sebaliknya karena terlalu besarnya obyek yang di pelajari maka hal tersebut
dapat di atasi dengan penggunaan model, dan
c.
Untuk mengatasi
ketenangan waktu artinya bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi di
suatu tempat atau lokasi ,yang tidak memungkinkan dilihat ,dapat di buat
model-model kejadian. Model yang menggambarkan peristwa masa lalu diorama.
Ø
Macam-macam bentuk
model
Minimal 5 bentuk
model :
a.
Model sederhana , yaitu
model yang di buat cukup sederhana , tidak terlalu mendetai dan rumit, yang
pentng dapat mewakili benda asli.
b.
Model perbandingan ,
yaitu model yang di buat betul-betul memperhatikan perbandingan yang sesuai.
Model tersebut mempunyai ukuran akurat dan sebanding dengan benda aslinya.perbandingan
antra pnjang,lebar,tinggi atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu
sebanding sebagai contoh model
perencanaan suatu bangunan/market,maka ukuran perbandingan yang di gunakan
harus betul-betul di gunakan.
c.
Model irisan.yaitu
model yang menggambarkan bagian-bagian
dalam dari struktursuatu obyek.Sebagai contoh adalah model irisan kulit
manusia,model irisan lapisan-lapisan kulit bumi,model irisan gunung berapi.
d. Model
lapangan,yaitumodel yang menggambarkan suatu lokasi yang membentang/melebar
dari suatu wilayah.
Model lapangan di manfaatkan untukn
suatu kepentingan proyek yang memerlukan lokasi luas,sehingga dari model
tersebuttampak adanya perencanaan tata
letak antra gedung satu dengan gedung atau obyek-obyek lain dapat di ketahui.
e. Model
susun,yaitu model yang menggambarkan
suatu obyek dimana.bagian-bagian dari obyek tersebut dapat di lepas dan
disusun kembali.Tujuan bagian –bagian
tersebut dapat dilepas adalah untuk memperjelas tentang obyek tersebut.Dan bila
sudah selesai dapat disusun kembali.
3.
Mock
Up
Mock up atau alat-alat
tiruan sederhana hamper sama (mirip) seperti model yang disederhanakan. Mock up atau alat
tiruan sederhana dimaksudkan adalah tiruan dari benda sebenarnya dan di pilih
bagian-bagian yang penting untuk disederhanakan agar memudahkan untuk dipelajarinya.Misalnya sebagai contoh
dari media sederhana adalah jarn dari karton dimana jarum penunjuk,dapat
diputar-putar.Dengan demikian ia dapat
difungsikan sebagai benda yang sebenarnya.
·
Manfaat digunakannya
mock up antara lain:
a. Siswa
mengetahui proses perubahan yang terjadi
b. Dapat
melatih ketrampilan karena tidak hanya melihat tetapi mencobanya.
c. Membangunkan motivasi untuk membuat dan meniru obyek yang
dipelajari secara
sederhana.
4.
Peta
Timbul
a. Pengertian
Peta
timbul adalah peta datar yang dibuat dalam bentuk tiga dimensi, sehingga bentuknya
hampir sama dengan model lapangan yang menggambarkan keadaan permukaan bumi
yang dilengkapi dengan dataran tinggi,dataran rendahnya gunung,sungai dan lain
sebagainya.
Dengan
melihat peta timbul siswa dapat menggambarkan tentang geografi suatu
wilayah.Gambaran tanah yang
terjual,pantai yang suram,gunung yang tinggi,sungai yang dalam, sawah dengan
teras-seringnya dan lainnya.peta timbul meskipun lebih megacu pada mata
pelajaran geografi,namun secara terintegrasi dapat dikembangkan nilai-nilai
kognitif,efektif dan pisikomotor .Dengan tidak lupa mengembangkan aspak-aspek lain misalnya,kerja
sama,ketrampilan,keindahan,dan tanggung jawab.serta menghubungkannya dengan mata pelajaran
lain.
Misalnya:
matematika,ekonomi,kependudukan.sosial-budaya,dlsb.
·
Pembuatan peta timbul
Peta timbul
dapat dibuat kerjasama/kelompok siswa di bimbing oleh guru.
Bahan-bahan yang diperlukan antra lain:
Bahan pokok:
a.
Papan alas dapat dari
triplek,papan kayu,atau bahan yang dapat di gunakan sebagai alas.
b.
Kertas Koran dan atau
serbuk gergaji
c.
Lem kanji atau lem kayu
d.
Cat warna yang
digunakan
e.
Peralatan seperlunya
seperti gergaji,hamar kecil,gunting,pensil,paku,kuwas,dlsb.
f.
Peta dasar yang akan
dibuat sebagai pola pada peta timbul.
·
Proses Pembuatan.
1. Rendam
kertas Koran yang telah disobek-sobek
selama tiga atau empat jam sehingga menjadi lunak.
2. Siapkan
papan sebagai alas ukuran disesuaikan,minimal 1 m x 0,75 m atau sebanding
dengan peta dasar
3. Sobekan
kertas Koran yang telah direndam ditumbuk,dan diaduk-aduk dengan lem kanji
dicampur sedikit dengan lem kayu sampai menyerupai bubur
4. Untuk
mempermudah penempelan bubur kertas Koran,papan yang digunakan alas dapat
digambarkan dan diberi paku-paku agar bubur kertas Koran dapat menempel lebih kuat
5. Mulailah
menempelkan bubur kertas Koran sesuai dengan gambar pada peta dasar. Jangan
lupa bentuk-bentuk lakukan untuk,dataran rendah,dataran tinggi,gunung,sungai
dan lain sebagainya.
6. Perlu
dikeringkan tetapi jangan dijemur dibawah terik matahari,dapat menyebabkan
retak-retak pada peta.
7. Setelah
kering tinggal memberikan warna dengan cat sesuai.dengan simbol warna
masing-masing ,misalnya biru untuk laut,hijau untuk daerah pertanian atau
hutan,coklat untuk pegunungan,biru tua untuk laut yang dalam dan lain
sebagainya.
5.
Globe
Globe
atau bola dunia adalah model yang menggambarkan bumi. Pada permukaan globe
tergambar letak suatu lokasi wilayah dari berbagai Negara. Oleh karena itu
globe termasuk model perbandingan.
Pemakai globe pertama pada abad ke dua puluh,yaitu Gerbert yang dikenal sebagai
Paus Silvester II.
·
Tujuan penggunaan globe
a. Membantu
siswa untuk mempermuda mempelajari letak-letak suatu wilaya di bumi.
b. Menggambarkan
bahwa bumi itu bulat
c. Skala
yang terdapat pada globe sangat kecil
d. Penggunaan
globe diperuntukkan bagi kelas-kelas besar ( kelas 4 SD ke atas )
6.
Standard
lembar balik
Sebenarnya
standar lembar balik adalah media dua dimensi karena gambar-gambar yang di
pasang pada kertas merupakan gambar dua dimensi. Karena gambar-gambar tersebut
merupakan gambar seri yang berhubungan maka untuk kelangsungan cerita setiap
gambar harus dibalik. Untuk menggantungkan gambar-gambar tersebut dibuat
standar.
Dengan
digunakannya standar tempat berdiri maka standar lembar digolongkan dalam media
tiga dimensi.
·
Teknik pembuatan
standar lembar balik:
a. Persiapan
gambar seri yang akan di sajikan sesuai dengan urutan informasi
b. Gambar
disusun dikertas sesuai dengan urutan di masukan pada ring yang terdapat pada
standar.
c. Ukuran
gambar dan standar di sesuaikan dengan kebutuhan
d. Agar
standar dapat berdiri kuat dibuat kaki berempat.
·
Cara penggunaan standar
balik:
a. Susunlah
lembar gambar-gambar atau pesan-pesan yang di sampaikan secara berurutan sesuai
dengan isi pembelajaran.
b. Pada
saat penyajian guru tinggal membalik gambar tersebut sampai ke bagian standar
c. Alat
yang diperlukan untuk membantu adalah tongkat penunjuk yang kecil dan panjang
sehingga tidak mengganggu pandangan siswa.
7.
Specimen
·
Pengertian
Specimen artinya
barang contoh, yaitu baran-barang asli yang di jadikan sebagai contoh untuk
mewakili benda asli yang sebenarnya. Dengan adanya specimen siswa mengetahui
bagian dari bendanya yang mungkin tidak terdapat didaerahnya, sehingga mereka
tidak merasa asing lagi terhadap benda tersebut.
Jenis-jenis
specimen
1. Specimen
benda masih hidup.
2. Specimen
benda yang sudah mati.
3. Specimen
benda tidak hidup.
4. Specimen
identitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar